Kapan Bayi Mulai Belajar Merangkak?

Kapan Bayi Mulai Belajar Merangkak?
https://www.freepik.com/photos/baby-dress

Bagikan :


Merangkak adalah salah satu tahap penting dalam perkembangan motorik bayi. Merangkak merupakan cara bayi belajar berpindah tempat sebelum mampu berjalan dan berlari. Saat merangkak, bayi akan belajar menyeimbangkan tubuhnya, menumpukan berat badannya pada tangan dan lututnya lalu mencoba bergerak maju-mundur. Karena kemampuan motorik masing-masing anak berbeda-beda, maka wajar jika bayi mulai merangkak pada usia yang berbeda.

 

Kapan Bayi Mulai Belajar Merangkak?

Sebagian besar bayi mulai merangkak ketika memasuki usia 6 atau 7 bulan, ketika bayi sudah mulai bisa duduk. Namun, ada juga bayi yang baru lancar merangkak ketika memasuki usia 9-10. Beberapa bayi bahkan melewati fase merangkak dan langsung belajar berdiri dan berjalan.

Tak sedikit orang tua yang khawatir ketika mendapati buah hati mereka belum merangkak ketika memasuki usia 7 atau 8 bulan. Dilansir dari Baby Centre, bayi yang terlambat merangkak bukan berarti mereka memiliki gangguan pertumbuhan. Beberapa bayi dengan tumbuh kembang yang baik dapat mengalami terlambat merangkak atau melewati tahapan merangkak.

Yang perlu dipahami oleh orang tua, si kecil akan belajar merangkak ketika tubuhnya siap. Sementara bayi belum merangkak, orang tua dapat memberi stimulasi agar bayi siap untuk merangkak.

Baca juga mengenai Metode Tes Pendengaran yang Bisa Dilakukan pada Bayi di sini

 

Tips Melatih Bayi Merangkak

Untuk melatih bayi merangkak, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut:

1. Sering Mengajak Bayi Bermain dalam Posisi Tengkurap

Tengkurap dapat membantu bayi menguatkan otot leher dan punggung yang dibutuhkan untuk merangkak. Dengan mengajak bayi bermain sambil tengkurap, otot-otot tubuh bayi akan semakin terlatih dan membantu merangsang keinginan bayi untuk merangkak.

Orang tua dapat mengajak bayi bermain selama beberapa menit setiap harinya. Pancing bayi bergerak dengan mainan yang ia sukai. Saat bermain, pastikan anak dalam keadaan segar dan tidak mengantuk serta jangan tinggalkan bayi sendirian tanpa pengawasan.

2. Kurangi Penggunaan Babywalker dan Bouncer

Saat merangkak, bayi akan lebih banyak menghabiskan waktu di lantai. Untuk membiasakan bayi dengan medan di lantai, maka sebaiknya mulai kurangi pemakaian babywalker, ayunan, atau bouncer. Meskipun benda-benda tersebut membantu bayi tetap aman sembari orang tua melakukan kegiatan lainnya, namun benda tersebut dapat membatasi pergerakan bayi dan membuatnya jarang menggerakkan otot-otot yang digunakan merangkak.

3. Buat Permainan yang Menyenangkan

Dilansir dari Healthline, bayi sebenarnya sudah memiliki dorongan naluriah untuk bergerak, sehingga orang tua hanya perlu memberinya stimulasi untuk membuatnya termotivasi bergerak berpindah tempat. Anda dapat melakukan permainan menyenangkan seperti menempatkan cermin di dinding atau lantai yang berhadapan dengan bayi Anda. Ketika bayi melihat bayangannya di cermin, ia akan tertarik dan berusaha menggapai bayangannya di cermin.

4. Beri Contoh Cara Merangkak

Bayi dapat belajar merangkak lebih cepat ketika anggota keluarga di rumah ikut memberi contoh bagaimana cara merangkak. Saat melihat orang lain merangkak, ia akan termotivasi untuk menirukan gerakan merangkak. Dengan cara ini, bayi akan lebih bersemangat belajar merangkak.

Cari tahu info lengkap seputar Penyebab dan Penanganan Bayi Terlambat Bicara di sini

 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Tak Kunjung Merangkak?

Usia bayi ketika belajar merangkak tak selalu seragam. Beberapa bayi dapat terlambat merangkak namun hal ini tidak berarti bayi mengalami gangguan tumbuh kembang. Meskipun demikian, ada beberapa tanda-tanda masalah perkembangan motorik yang perlu diperhatikan orang tua seperti:

  • Bayi belum mampu berguling dan merangkak hingga usianya mencapai 1 tahun
  • Bayi tampak lunglai dan sulit menegakkan kepala dan berat badannya sendiri
  • Bayi hanya bergerak menggunakan satu sisi tubuhnya
  • Pergerakan motorik bayi tidak menunjukkan perkembangan

Apabila bayi menunjukkan tanda-tanda di atas maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan. Jika dibutuhkan, dokter dapat memberikan rekomendasi terapi yang sesuai dengan kondisi si kecil.

 

Ingin tahu mengenai informasi seputar kesehatan Ibu & Anak? Yuk, simak artikelnya di sini!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 10:12